selaksa oase sahara



                Entah puisi ntah coretan, penulis Cuma coba menulis kata-kata dan berharap kata dan diksi yang ada memiliki estetika, dan bernilai seni..
 seperti pepatah: maknai walau hanya sebuah kata, karena dengan sebuah kata kita bisa mengguncang dunia.
“kata-kata adalah istimewa, kamu harus mengucapkanya atau menuliskannya dengan menyadari akan keabadiaanya” mohammad husein.
“kadang kata-kata lebih abadi dari si empunya” Jascob derrida.
dengan berbagai asumsi tentang kata tersebut, penulis mencoba untuk menuangkan apa yang penulis fikirkan. Dan semoga apa yang tertulis di sini dapat bermanfaat bagi para pembaca, Amien.
sepi yang tertinggal
Diam, hanya diam...
smua hanya aku dalam riam,.. sejamah rengkuh aku terjerambah...
entahlah, tiada lain-laun menjerat lepas, Aku...
seisi riuh menengadah, menahan segala rasa gunda,
tambah berat yang ada, mencekung punda, mencekik ria...
ini semakin kuat! Akh, menyekat sakit menjadi sejadinya..
lekat terhening dalam kicauan sepi, namun tetap ‘mencekik’.. bertempik daku menerjang kaku..
melawan seisi bisu, tak tertahan dalam sukma..
sepi menghujam tak henti, aku.. hanya aku yang tau..
ini kan tiada arti, lagi-lagi sepi berapi, terpanggang bara asa... fusi dalam romansa cita,.
disudutnya aku tersipu, diam tak tentu... akh, tambah kaku, tambah bisu,

Diam, hanya diam..
laiknya tak usang tak lekang,,
diam, hanya diam..
tak ubahnya aku ada hanya menjaring luka ,
kini, sepi tetap menanti-mati, hingga tiada lagi ,,
sirna, dengan yang ada,. Kekal akan yang tiada,

tertinggal aku, tersisa daku...
____________________
Agitasi kuno
Sorak sorai menggema,
hampir pasti tak seirama,
ini tentang kita sahutnya, tiada lain untuk kita!
dibawah rintik raut-raut unjuk rasa,..
kehendak kita,,!

seringainya terlukis jelas, dibaliknya pun nampak..
sekali lagi; Kepentingan bersama!
tambah panas rona mereka, menuntut apa yang menjadi dakwa..

Kusut-bringsut, kecewa makin terpaut jelas.. nanar terpahat didahi..
terbesit tanya dalam jiwa, tentang sebuah makna,..
ini apa? Kemana kian lama kita berlabuh?
 sekali lagi; ternyata hanya agitasi...
____________________
Hallaj*
Seindah yang ternama, namun tuhan tiada nyata baginya,
yang kekal adalah sama,. Aku yang esa!
aku maupun dia,? Kami sama...
dalam ke fana’an ia menderai ujar,.

tutur ketus bisik para priyayi,  menyambangi .
dan tiang penggantung tempat bergantung segalanya,
dialah Hallaj!
Hallaj nan dusta sorai mereka,.

benar tak elak, sang hallaj menuju ke abadiannya,
bersama yg esa, bersama yg nyata...
mati jalan abadi...
kini, tertinggal sendiri kaku dalam keterasingan.. terbujur tinggal nama,, tersisa sebuah cerita.
tentang tuhan, tentang hallaj, ya Hallaj Nama-Nya..

*Al-Hallaj seorang tokoh sufi yang di hukum karna pernyataan kebenaran adalah dirinya, seorang yang saleh dan revolusioner, dan sebagai salah satu tokoh kontroversial dalam dunia sufistik karena menganut faham Widhatul Wujd.
____________________
Syahdu
Rasa mengalir membelai setiap bilik relung jiwa, biaskan berjuta kesan cinta..
indanya tak terperi, menyisir di segala sisi,
teramat syahdu tentangmu...

buain seakan candu yang tertanam subur di dasar hati, menahan, menghentikan waktu ini,
aku menantimu dalam rindu, dimahligai yg kusangkakan ku menunggu..
____________________
TANPAMU..

Brapajauhlekangmenepi?Sepimendesakdalammerambat,,,
Pasti, kanmati..adakahsisi lain ygterlelapdalamhati?
Dimanamahligaiberhijabcinta, hening bias akanwarna, menyatu,,,,
Paduntahkemanaakanterbawa,
Kemana?Cintahanyafatamorganasemu,,,ygmemaksamerangkairia,
Tanpasua, tanpa rasa…..
Dimanadirimu??Aku?Hanyaakuterdiamsepi,,hanyaaku!
Takrisaugalatseratterbuai,.Tinggalsejenakdanlupakan ,,, tuksegalanya, tanpamukemanahatilaunpergi?
Tanpamu ,duniahanyahiashayalku!
Tanpamu ,tiadaarti , !
Tanpamu?Matiakanlbihberarti…
(faridalvareez, cintataklebihdarisebuahmaat , sukarame,)
____________________
        “Apa yang terjadi, dengan hatiku, ku  masih terjaga menunggu pagi, seakan letih tak menggangguku, ku masih terjaga menunggu pagi.. malam begini malam tetap begini, entah mengapa pagi enggan kembali..” peterpan
Pagi menjemput
Read more......[next time]

Komentar

Postingan Populer