ensiklopedi bahasa indonesia: makalah tentang topik, tesis, dan kerangk karangan
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Topik
Topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan
menjadi landasan dalam penulisan sebuah artikel.
Syarat utama
sebuah topik :
1 Topik yang dipilih harus menarik perhatian,
2. Dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca,
3. Topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan yang jelas atau real,
dll
Topik adalah pokok
pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas. Sebagai pokok atau
pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu sebelum kegiatan
menulis dilakukan. Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat
mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian
yang dilakukan. Topik dapat terdiri dari satu kata saja. Topik ini dapat
dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus di identifikasi agar terkuak apa
maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu agar kita
bisa membatasi topik tersebut (spesifikasi).
A. Unsur-unsur
yang harus diperhatikan dalam memilih Topik :
1.Pelaku topik
2.Dasar-dasar topik
3. Objek topik
4. Tujuan topik
5. Manfaat topic
2.Dasar-dasar topik
3. Objek topik
4. Tujuan topik
5. Manfaat topic
2.1.1 Syarat-syarat topik :
1.
Menarik perhatian, yaitu yang mampu
menimbulkan rasa ingin tahu dari pembaca.
2.
Tidak terlalu luas, yaitu topik yang disajikan
tidak boleh terlalu luas karena nantinya akan menimbulkan karangan yang tidak
pada intinya atau terlalupanjang.
3.
Tidak terlalu sempit, topik yang dibuat tidak
boleh yang tidak dapat berkembang atau terlalu sempit untuk dapat dikembangkan
menjadi sebuah karangan atau karya tulis.
4.
Bahan-bahannya mudah diperoleh.
5.
Topik tersebut mencakup keseluruhan isi
tulisan, yaitu mampu menjawab pertanyaan aPkan masalah apa yang sedang hendak
ditulis.
Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi
tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik
pembicaraan.Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan
membuat tulisan.Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan
membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.Terdapat beberapa kriteria
untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus
mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah
apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan masih
bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.
2.1.2 beberapa fungsi dari topik, antara lain:
1.
Menjiwai seluruh pembahasan : pendahuluanokeseluruhan isi (latarbelakang masalah,
tujuan, ruang lingkup), bahasanutama (uraian, oilustrasi, deskripsi, pembuktian,narasi, penjelasan); dan
simpulan.
2.
Mengendalikan
variabel : topik yang terdiri dari duavariabel,
Memudahkanopembahasannya juga terkait denganhubungan tersebut. opengembangan
ide bagi penulis, bagipembaca memudahkan pemahaman. Memberikan daya tarik bagi
pembaca.
2.1.3 Menentukan topik
1.
pilihah
topik yang menyangkut masalah yang tengah dihadapi masyarakat luas.
Misalnya, ketika masyarakat saat ini sedang kesulitan mendapatkan bahan bakar
murah maka dengan membuat buku tentang ”bahan bakar alte, alternatif murah
untuk rumah tangga” akan menarik banyakpembaca.
2.
pilihlah
topik yang bersifat how to?. Ketika Anda memilih menulis tentang bahan
bakar alternatif, maka isinya sebagainya tidak hanya tentang apa itu bahan
bakar murah, namun juga bagaimana membuatnya untuk skala rumah tangga. Karena
ketika diberbicara panjang lebar tentang bahan bakar alternatif tapi nyatanya
sulit untuk diterapkan maka buku Anda bakal kehilangan daya tariknya.
3.
kalaupun tidak bersifat praktis, pilihlah
topik yang terkait orang-orang ternama atau peristiwa yang jadi sedang menjadi
perbincangan. Usahakan apa yang Anda ulas adalah sesuatu
yang spektakuler yang belum pernah diulas sebelumnya. Seperti menjelang
pelantikan Barack Obama, di Indonesia terjadi demam Obama. Apalagi ia sempat
tinggal di Jakarta. Maka buku yang berjudul “ Masa Kecil Obama di Menteng” ,
bakal menarik banyak orang untuk membaca. Apalagi jika yang diangkat adalah hal
yang bertolak belakang dengan persepsi masyarakat kebanyakan. Misalnya “Obama:
si Bodoh yang menjadi Presiden”. Tentu topik ini menarik karena dalam pandangan
kebanyakan orang yang menjadi presiden Amerika Serikat adalah orang pintar.
·
Syarat – syarat menentukan Topik :
Dalam pembuatan topik
maka terdapat beberapa persyaratan,yaitu:
1. Topik hendaknya menarik untuk dibahas.
1. Topik hendaknya menarik untuk dibahas.
Topik yang menarik bukan bagi penulisnya saja
tetapi diperkirakan juga menarik untuk pembaca.Topik yang menarik perhatian
penulis akan memungkinkan penulis berusaha untuk secara serius mencari data
yang penting dan relevan dengan masalah yang sedang dikarang,serta akan
menimbulkan kegairahan dalam mengembangkannya dan akan mengundang minat
pembaca.
2.
Dikuasai penulis.
Penulis hendak memiliki pengetahuan mengenai
pokok-pokok permasalahan.Topik merupakan sesuatu yang lebih diketahui penulis
daripada pembacanya.
3. Menarik dan
aktual.
Minat pembaca merupakan hal penting yang harus diperhatikan penulis
walaupun yang menarik minat itu amat tergantung pada situasi dan latar belakang
pembaca itu sendiri,namun hal-hal berikut merupakan sesuatu yang diminati
masyarakat secara umum:yang aktual, penting, penuh konflik,rahasia,humor,atau
hal-hal lain yang bermanfaat bagi pembaca.
4. Topik tidak
terlalu luas atau membatasi
Apabila topik itu terlalu luas, pembahasannya akan dangkal,sebaliknya topik
yang terlalu sempit dalam sebuah karangan ilmiah, pembahasannya terlalu khusus
tidak banyak berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan.Pembatasan ruang
lingkup memungkin penulis untuk mengarang dengan penuh keyakinan dan penuh
percaya diri. Pembatasan topik dapat memberikan kesempatan bagi penulis untuk
meneliti dan menelaah masalah yang akan ditulisnya secara intensif. Contoh untuk
mempersempit atau membatasi topik untuk lebih speifik dari topik sebelumnya:
a) Menurut tempat
Negara tertentu lebih
khusus daripada dunia.”Bandung Daerah Wisata” dapat dipersempit “Tangkuban
Perahu dDaerah Wisata”.
b) Menurut waktu atau periode / zaman
“Kebudayaan Indonesia”
dapat dikhususkan menjadi “Perdagangan Pada Zaman Majapahit”.
c) Menurut sebab akibat
“Krisis Moneter” dapat
dikhususkan menjadi “ Banyaknya Perusahaan Yang Gulung Tikar”.
d) Menurut pembagian bidang kehidupan manusia
Poleksosbud,agama,kesenian,…dan
sebagainya.Karangan tentang “ Usaha Pemerintah Dalam Ekonomi “ dapat
diperkhususkan lagi menjadi “ Kebijakan Inflasi Dalam Bidang Ekonomi Pada Masa
Krisis Moneter “.
e) Menurut aspek khusus umum / indivial
kolektif
“ Dampak Globalisasi
Bagi Masyarakat Di Jakarta “.
f) Menurut objek material dan objek
formal.
Objek material adalah
bahan yang dibicarakan .Objek formal adalah sudut dari mana bahan itu kita
tinjau,misalnya” Kesusastraan Indonesia ( objek material ) “ Ditinjau dari
Sudut Gaya Bahasanya “ ( Bahan formal ). “ Kepemimpinan Ditinjau dari Sudut
Pembentukan Kader-kader Baru,”Keluarga Berencana Ditinjau dari Segi Agama “.
5. Topik yang
dipilih sebaiknya:
a. Tidak terlalu baru
Topik yang terlalu baru memang menarik untuk ditulis, akan tetapi
seringkali penulis mengalami hambatan dalam memperoleh data kepustakaan yang
akan dipakai sebagai landasan atau penunjang. Data kepustakaan yang diperoleh
mungkin terbatas pada berita dalam surat kabar atau majalah populer.
b. Tidak terlalu teknis
Karangan yang terlalu teknis kurang dapat menonjolkan segi ilmiah. Tulisan
semacam ini biasanya bersifat sebagai petunjuk tentang bagaimana tata cara
melakukan sesuatu, tanpa mengupas teori-teori yang ada.
c. Tidak terlalu kontroversial
Suatu tulisan yang mempunyai topik krontroversial menguraikan hal-hal di
luar hal yang menjadi pendapat umum. Tulisan semacam ini sering menimbulkan
permasalahan bagi penulisnya.
2.2 Tujuan
Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan. Tujuan
adalah sasaran
yang hendak dicapai penulis berdasarkan topik sehingga tujuan itu mempersempit
atau membatasi topik. Tujuan dari topik itu adalah sasaran yang
akan dicapai penulis berdasarkan topiknya. Jadi tujuan adalah suatu yang akan dicapai
dalam suatu proses penulisan.
Cara merancang tujuan
1. Tujuan yang baik harus selaras dengan topik.
2. Tujuan harus dapat membatasi topik agar tidak berlarut-larut atau melebar.
3. Tujuan laiknya bisa menjadi rambu bagi topik agar tidak menyimpang dari
pembahasan atau permasalahan.
2.3 Tesis
TESIS dalam penulisan karangan ilmiah merupakan langkah awal
penulisan.
Tesis dibentuk berdasarkan topik dan tujuan. Perlu diketahui dulu
topik
dan tujuan barulah dirumuskan tesis karangan. Topik adalah pokok
masalah
yang akan dibahas dalam karangan ilmiah. Tanpa mengetahui pokok masalah
yang akan dibicarakan penulis tidak dapat menetukan permasalah serta
sasaran apa yang akan dicapai dalam penulisan. Supaya topik itu dapat ditetapkan
dengan jelas dan menarik, penulis menentukan topik berdasarkan penguasaan
permasalahan. Setelah topik ditetapkan, penulis menentukan tujuan
dari topik yang telah ditetapkan. Tujuan dari topik itu adalah sasaran yang
akan dicapai penulis berdasarkan topiknya.
Tujuan
semacam pembatasan
topik agar tidak menyimpang dari permasalahan.
Pada dasarnya tujuan mempersempit permasalahan yang akan dibicarakan dalam
karangan. Oleh karena itu, tujuan harus lebih terbatas atau lebih sempit dari
topiknya. Setelah topik dan tujuan ditetapkan dengan jelas,
penulis merumuskan topic dan tujuan itu ke dalam tesis.
Degan demikian, TESIS adalah
perumusan topik dan tujuan dalam bentuk kalimat
dengan menonjolkan topiknya sebagai pokok bahasan.
Tesis lebih menonjolkan topik daripada tujuan dengan maksud
penulis karangan ilmiah melakukan analisis, intrpretasi, dan sintesis. Dalam
proses penulilasan karangan ilmiah, tesis merupakan “payung” bagi tahapan
penulisan ilmiah. Misalnya, dalam menyusun kerangka karangan penulis
berpedoman pada tesis. Jadi, tesis semacam rambu-rambu pedoman dalam
penulisan. Namun, penentuan sebuah tesis juga dapat dilakukan berdasarkan
karangan yang sudah jadi (publikasi ilmiah).
Dengan demikian, tesis mampu meramalkan, mengendalikan, dan mengarahkan penulis pada proses
lanjut penulisan, yaitu penyusunan kerangka karangan (outline). Dalam penulisan karangan ilmih,
penulis tidak langsung menulis setelah mengetahui tesis karangannya, tetapi
harus menata pokok-pokok 46 bahasan itu ke dalam kerangka karangan.
2.4 Menyusun Kerangka Karangan
Karangan dapat di bagi menjadi 2 macam
karangan, yaitu :
a.
Karangan Fiksi
Karangan fiksi lebih mengarah dan mengacu pada khayalan. Karangan fiksi
memiliki mcontoh realnya yaitu adalah penulisan cerita yang pendek yang terkadang
berupa cerita yang tak mungkin terjadi.
b. Karangan Non Fiksi
Karangan non fiksi lebih mengarah dan mengacu pada hal yang benar terjadi
atau kejadian nyata. Penulisan karya tulis merupakan salah satu contohnya
karena kejadiannya benar-benar dialami atau dikerjakan.
Menyusun karangan bukan berarti sekedar menyusun dengan bebas adakalanya
kita perlu langkah-langkah yang berurutan agar terbiasa sehingga mudah dalam
mengembangkan tulisan.
Langkah-langkah dalam menyusun karangan
tersebut adalah :
1.
Menentukan tema dan Judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan atau pokok pembicaraan yang
mendasari suatu karangan. Tema memilki cakupan lebih besar dan menyangkut pada
persoalan yang diangkat. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala
karangan. Judul lebih mengacu pada penjelasan awal (petunjuk singkat) isi
karangan yang akan ditulis.
Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku maka semakin banyak
aktifitas penulis akan memperlancar memperoleh tema. Beberapa hal penting agar
tema yang diangkat mudah dikembangkan diantaranya :
a. Jangan mengampil tema yang bahasannya terlalu tua
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
2. Mengumpulkan Bahan
Bagaimana ide dan inovasi dapat diperhatikan kalu tidak ada hal yang
menjadi bahan ide tersebut menjadi muncul. Untuk membiasakan, kumpulkan
kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik perhatian penulis).
3. Menyeleksi Bahan
Perlu memilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya
melalui klarifikasi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis.
Berikut merupakan petunjuk-petunjuknya :
a) Catat hal penting semampunya
b) Jadikan membaca sebagai kebutuhan
c) Banyak diskusi dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah
4. Membuat Karangan
Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam
menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangka karangan mengurai
tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka
karangan belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian per-bab. Kerangka ini
merupakan catatan kecil sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk
mencapai tahap yang sempurna. Berikut ini adalah fungsi dari kerangka karangan
:
a. Memudahkan mengelola susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun tidak penting
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan
adalah :
a. Mencatat gagasan
b. Mengatur urutan gagasan
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dari subab
d. Membuat kerangka terperinci dan lengkap
Kerangka karangan yang baik adalah kerangka karangan yang urut dan logis.
Soalnya jika terdapat ide yang bersilangan akan mempersulit proses pengembangan
karangan.
5. Mengembangkan Kerangka Karangan
Proses pengembangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap
materi yang hendak kita tulis. Jika benar memahami maka akan mudah untuk
mengangkat permasalahan dengan kreatif, mengalir dan nyata. Pengembangan
karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain, untuk
itu pengembangan harus sistematis dan terarah.
2.4.1
Fungsi Kerangka Karangan
kerangka karangan
mempunyai beberapa fungsi penting dalam proses penulisn, di
antaranya;
1.
Tidak
mengolah ide sampai dua kali sehingga penulisan tidak keluar
dari pokok masalahnya.
2.
Menciptakan
klimaks yang berbeda setiap bab sehingga ada variasi alam penyajian
materi karangan,
3.
Mengingatkan penulis pada bahan/materi sebagai
sumber rujukan dan bahan.
4.
Membaca
ulang karangan yang sudah selesai dapat menciptakan kembali reproduksi yang sama dari pembaca.
5.
Dapat
dilihat dengan jelas wujud, ide, nilai umum, dan spesifikasi karangan.
BAB III
KESIMPULAN
Begitu pentingnya pengetahuan tentang cara
menentukan topik, tujuan, tesis dan kerangka karangan dalam membuat karya tulis
beserta kaidah bahasa Indonesia yang benar, harus sungguh-sungguh diperhatikan
guna untuk menguatkan pengetahuan kita akan bahasa persatuan dan sebagai
penjaga ke-akurasian dalam komunikasi, serta dalam penyusunan karya tulis agar
lebih mudah. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah juga mengharuskan kita memahami tata cara penyusunan itu sendiri yang
meliputi teknik penelitian, pengumpulan data, hingga penentuan tema, topik, dan
seterusnya
Dan akhirnya kami menyadari akan kekurangan
bahan dari materi ini oleh karenanya penulis mohon maaf dan mengharapkan kritik
saran yang membangun dari pembaca, guna untuk memperbaiki kesalahan dan melengkapi
kekurangan dalam penyusunan tugas makalah kami. Dan untuk perbaikan pada
tugas-tugas selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia,
Materi Kuliah : mata kuliah Bahasa Indonesia, (Jakarta:
kemendikbud RI 2013 )
Komentar
Posting Komentar